- 28 Maret 1981 : Garuda Indonesia Penerbangan 206 dengan rute dari pelabuhan udara sipil Talangbetutu, Palembang ke Bandara Polonia, Medan mengalami insiden pembajakan pesawat oleh lima orang teroris yang dipimpin Imran bin Muhammad Zein, dan mengidentifikasi diri sebagai anggota kelompok Islam ekstremis "Komando Jihad". Dua awak, termasuk pilot, tewas dalam insiden ini. Insiden ini menjadi peristiwa terorisme bermotif "jihad" pertama yang menimpa Indonesia dan satu-satunya dalam sejarah maskapai penerbangan Indonesia. Insiden ini kemudian dikenal dengan sebutan "Peristiwa Woyla"
Berikut rincian mengenai peristiwa yang dikenal sebagai "Peristiwa Woyla":
* Tanggal: 28 Maret 1981.
* Maskapai: Garuda Indonesia.
* Nomor Penerbangan: GA 206.
* Rute: Palembang (Talangbetutu) - Medan (Polonia).
* Pelaku: Lima orang teroris yang dipimpin oleh Imran bin Muhammad Zein, yang mengidentifikasi diri sebagai anggota kelompok Islam ekstremis "Komando Jihad".
* Motif: Terorisme bermotif "jihad".
* Korban Tewas: Dua awak pesawat, termasuk pilot.
* Signifikansi:
* Merupakan peristiwa terorisme bermotif "jihad" pertama yang menimpa Indonesia.
* Menjadi satu-satunya insiden pembajakan dalam sejarah maskapai penerbangan Indonesia.
* Nama Lain: Dikenal dengan sebutan "Peristiwa Woyla" karena pesawat tersebut akhirnya mendarat darurat di landasan pacu Pangkalan Udara Woyla, Aceh.
Peristiwa pembajakan ini menjadi catatan kelam dalam sejarah penerbangan Indonesia dan memicu berbagai tindakan keamanan yang lebih ketat di kemudian hari. Operasi pembebasan sandera oleh Kopassus (saat itu bernama Kopassandha) di Woyla juga menjadi sorotan dan dianggap sebagai salah satu operasi antiterorisme yang berhasil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar