Pada tanggal 7 Februari tahun 457 Masehi, Leo I naik takhta menjadi Kaisar Kekaisaran Romawi Timur (juga dikenal sebagai Kekaisaran Bizantium).
Masa pemerintahan Leo I, yang berlangsung selama hampir 17 tahun hingga kematiannya pada tahun 474 Masehi, merupakan periode yang signifikan dalam sejarah Kekaisaran Romawi Timur. Beberapa poin penting mengenai masa pemerintahannya meliputi:
* Kenaikan Takhta yang Tidak Biasa: Leo I bukanlah anggota keluarga kekaisaran atau memiliki latar belakang militer yang kuat. Ia adalah seorang perwira militer yang relatif tidak dikenal yang diangkat menjadi kaisar oleh Aspar, seorang jenderal Alan yang sangat berpengaruh.
* Melepaskan Diri dari Pengaruh Aspar: Meskipun awalnya berhutang budi kepada Aspar, Leo I secara bertahap berhasil melepaskan diri dari dominasi jenderal kuat tersebut. Ia membangun kekuatan militernya sendiri, terutama dengan merekrut tentara Isauria. Pada tahun 471 Masehi, atas perintah Leo I, Aspar dan putranya dibunuh, mengakhiri pengaruh besar mereka dalam politik kekaisaran.
* Kebijakan Dalam Negeri: Leo I berusaha untuk memperkuat administrasi kekaisaran dan menstabilkan keuangan.
* Kebijakan Luar Negeri: Masa pemerintahannya diwarnai dengan berbagai tantangan di bidang luar negeri, termasuk konflik dengan bangsa Vandal di Afrika Utara. Ekspedisi besar yang dilancarkannya melawan Vandal pada tahun 468 Masehi mengalami kegagalan yang mahal.
* Dukungan terhadap Ortodoksi: Leo I juga terlibat dalam masalah keagamaan dan mendukung pandangan Ortodoks dalam berbagai perselisihan teologis pada masanya.
* Pentingnya dalam Suksesi: Leo I adalah kaisar pertama yang secara eksplisit dimahkotai oleh Patriark Konstantinopel, sebuah peristiwa yang kemudian menjadi tradisi dan menekankan peran gereja dalam legitimasi kaisar.
Leo I dikenang sebagai seorang kaisar yang berhasil mengkonsolidasikan kekuasaannya dan meletakkan dasar bagi stabilitas Kekaisaran Romawi Timur di tengah berbagai tantangan pada abad ke-5 Masehi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar